Senin, 30 September 2013

SEJARAH HARIMAU JAWA

Tahukah Anda bahwa salah satu kucing yang terbesar yang pernah berjalan dimuka bumi ini ternyata hidup di pulau jawa. Anda pasti pernah mendengar tentang singa amerika (Panthera Atrox) yang ukuran tubuhnya sangat besar, diperkirakan sekitar 300 kg. Nah ternyata keluarga harimau mampu menyainginya dengan ditemukannya fosil harimau Ngandong (Panthera Tigris Soloensis). Banyak yang berpendapat bahwa selain keluarga Smilodon (kucing bergigi pedang), urutan kucing besar keluarga Pantherine dari yang terbesar adalah :
1. Harimau Ngandong (Panthera Tigris Soloensis)
2. Singa Amerika (Panthera Atrox)
3. Singa gua eropa (Panthera Spelaea), seukuran dengan harimau Siberia, Bengal dan singa Afrika modern sekarang.

sekarang agar kita tahu bagaimana proses sejarah kucing besar di indonesia, kita harus mengetahui sejarah terbentuknya kepulauan nusantara itu sendiri.

Pada awalnya indonesia hanyalah gugusan pulau-pulau kecil yang muncul ke permukaan air laut akibat aktivitas tektonik dan vulkanik. Satir, Trinil, Ngandong, KedungBrubus, Punung dan lain-lain adalah daerah-daerah yang terletak di tengah pulau jawa dimana tanah jawa awal mulai muncul ke permukaan sekitar akhir pliocene yaitu 2.4 juta tahun yang lalu.

inilah urutan masa biostratigraphic jawa beserta harimau yang menghuninya :
- Satir 2 - 1,5 Juta Tahun lalu
- Cisaat 1,2 - 1 Juta Tahun lalu (Panthera sp)
- Trinil 0.9 Juta Tahun lalu (Panthera Tigris trinilensis)
- Kedung Brubus 0,8 - 0,7 Juta Tahun lalu (Panthera Tigris oxygnatha)
- Ngandong 195.000 tahun lalu (Panthera Tigris Soloensis)

dari Pliocene akhir sampai awal Pleistocene sekitar 1,8 Juta Tahun lalu, rawa dan hutan bakau mendominasi dataran rendah pulau jawa yang baru lahir. Sementara bagian yang lebih tinggi yang dibentuk oleh aktivitas vulkanik sehingga menyebarkan abu vulkanik dan menghasilkan tanah yang sangat subur. Fosil yang ditemukan dari periode ini masih cenderung menunjukkan kondisi pulau atau kondisi isolasi seperti endemisme dan pygmism (baca:kerdil). Jadi pada masa ini hewan-hewan raksasa belum muncul malah sebaliknya banyak yang cenderung kerdil.

Pada akhir dari bagian awal pleistocene terjadilah fase zaman es yang menyebabkan permukaan laut turun drastis, Pulau jawa menyambung dengan sumatera, semenanjung malaya sampai kalimantan yang kemudian dikenal dengan paparan sunda.


kondisi tersebut menjadikan paparan sunda sebagai padang savanah yang panjang dan luas. Bayangkan padang savanah afrika yang sangat luas namun kondisinya jauh lebih subur, itulah paparan sunda jaman dulu.
selama periode ini, paparan sunda menerima invasi hewan Pleistosen baik dari India melalui Burma ( pertama) dan China (selanjutnya ). mengapa ? ya karena padang savana luas ini sangat sangat subur akibat aktivitas gunung berapi. Hewan2 herbivora datang merumput disini diikuti dengan pemangsa mereka seperti harimau dan macan tutul. Perlu diingat bahwa terdapat 34 gunung berapi aktif di Jawa saja, yang membuat pulau jawa menjadi pulau yang paling subur di dunia .Pada masa tengah masa pleistocene terdapat surga fauna disini karena tempat ini diisi dengan berbagai binatang dari serangga kecil sampai dengan herbivora raksasa . Kemudian akhirnya pada masa pleistocene akhir, hutan hujan tropis awal mulai muncul.


seperti yang kita semua tahu era Pleistocene adalah era-nya mega fauna .
berikut adalah daftar binatang yang hidup di masa pleistocene java :

- Gajah raksasa , seperti Stegodon Trigonocephaus , Elephus Lysudrindicus , dan Elephus Maximus. Beberapa fosil memiliki bobot yang diperkirakan 12 ton dan tinggi 4 m menjadikan mereka salah satu mamalia darat terbesar yang pernah ada , menyaingi sepupu mereka sendiri yaitu gajah mammoth .



- keluarga kudanil seperti Simplex Hippopotamus dan Hexaprotodon

- Badak bercula satu purba, nenek moyang badak jawa



- Kerbau raksasa, Bubalus Palaeokerabau


- Banteng besar, Bibos Paleosondaicus
- Berbagai rusa primitif seperti Cervus Hippelaphus



- Babi hutan raksasa, Sus sp


- Penyu raksasa, Geochelone Atlas


- Gavials dan buaya



- Dan akhirnya , harimau purba


beberapa jenis hewan yang lain seperti :
- hyena
- Komodo
- beruang
- Orangutan purba
- Trenggiling raksasa
- kukang Jawa dan banyak lainnya
tidak heran jika predator puncak ( dalam hal ini harimau ) pada periode ini mempunyai ukuran yang besar, sangat besar, bahkan mungkin yang terbesar yang pernah ada agar dapat memburu mangsa-mangsa raksasa mereka.

Sayangnya surga ini bisa berubah menjadi neraka hanya dalam hitungan jam. ini adalah tempat di mana aktivitas vulkanik dan geologinya sangat tinggi yang mana berarti banyak bencana yang sering terjadi dari waktu ke waktu. Gempa bumi, tsunami dan terutama letusan gunung yang dahsyat lebih dari mampu untuk menghancurkan seluruh ekosistem di savana yang luas ini. Faktanya adalah terdapat 153 gunung berapi aktif terletak di pulau-pulau Indonesia dan beberapa dari mereka mempunyai kemampuan yang sangat merusak. Misalnya ledakan gunung Tambora  ( 1815 ) adalah ledakan gunung berapi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah manusia yang bahkan lebih besar dari Ledakan Krakatau di Selat Sunda yang terkenal pada tahun 1883! Ledakan besar ini mengakibatkan musim dingin selama setahun penuh pada tahun 1816. tahun yang kemudian dikenal sebagai tahun tanpa musim panas. Mengingat lebih dari satu letusan gunung berapi terjadi setiap tahun di tempat ini, maka kemungkinan adanya letusan maha dahsyat purba yang mirip atau bahkan lebih besar dari Tambora kemungkinan sering terjadi. Sebagai contoh adalah gunung Bromo dan Semeru .

Pada masa lalu, gunung Bromo adalah gunung berapi super besar yang disebut gunung bromo purba yang mana gunung ini jauh lebih besar dan tinggi dari gunung semeru sebagai gunung tertinggi di pulau jawa saat ini. Pada saat itu letusannya begitu dahsyat sehingga menyebabkan sebagian tubuhnya terpotong berhamburan yang sekarang menjadi tempat yang dikenal sebagai lautan pasir bromo.


dan tentu saja yang terbesar dari semuanya, sekitar 70.000 tahun yang lalu, letusan supervolcano gunung toba (toba supervolcano) yang mana tidak hanya mengubah iklim global tetapi juga hampir menyapu bersih seluruh umat manusia, ya.. letusanya hampir membuat umat manusia punah! lihat penjelasanya pada uji genetik pada manusia modern dimana variasi genetik manusia mengerucut pada masa sekitar letusan gunung super toba terjadi. Semua peristiwa ini pasti mempengaruhi keberadaan flora dan fauna di seluruh dunia, apalagi fauna di paparan sunda sendiri .

kembali ke topik , untuk memahami asal-usul harimau Ngandong sebagai harimau terbesar didunia, besar kemungkinan bahwa setiap kelompok harimau diatas tidak terkait satu sama lain. contohnya spesies harimau pada masa letusan toba kemungkinan besar telah punah, yang kemudian digantikan oleh gelombang migrasi harimau yang lain dari daratan asia. Jadi sekali lagi mereka bisa jadi harimau yang sama sekali berbeda yang berasal dari daratan yang berbeda pada waktu yang berbeda. yang berasal dari daratan asia menggantikan harimau jenis sebelumnya yang kemungkinan punah karena bencana2 tersebut. Analisis DNA lebih lanjut di masa depan mungkin dapat memecahkan misteri ini. Semoga.

tetapi tahukah anda bahwa harimau jawa memiliki pola loreng di wajah yang paling tidak teratur (irregular), terutama daerah di atas hidung mereka.pola yang masih primitif atau kurang sempurna dibandingkan dengan harimau lain yang pola nya tegas dan jelas.

selain itu harimau jawa juga mempunyai pola loreng yang khas ditubuhnya yaitu garis-garis tipis yang rapat yang kadang jarang bercabang. bandingkan dengan loreng harimau lain yang kadang tebal, bercabang dan bahkan kadang tebal namun jumlah loreng sedikit.


harimau jawa juga memiliki mandibula (rahang bawah) yang paling persegi, mana itu adalah karakteristik kucing besar purba. coba Anda bandingkan dengan kucing besar modern dan kucing-kucing purba macam Smilodon atau Homotherium.

sebagai info, nenek moyang harimau sedunia yaitu Panthera Zdanskyi mempunyai wajah 'kotak' yang mirip dengan wajah harimau jawa, perhatikan juga tengkoraknya. Panthera Zdanskyi atau yang lebih dikenal dengan Longdan Tiger (ingat, Longdan bukan Ngandong) adalah nenek moyang harimau yang hidup pada masa awal pleistocene di daratan China. ukurannya kecil yaitu sebesar harimau sumatera betina, sekitar kurang lebih 76 kg. keturunanya kemudian menyebar ke berbagai penjuru Asia sampai ke Indonesia.
dibawah ini adalah perbandingan kepala harimau jawa dengan Panthera zdanskyi


meski masih dalam hipotesa atau dugaan, sekarang mulai muncul dugaan bahwa harimau jawa sebagai keturunan langsung dari harimau raksasa Ngandong merupakan salah satu harimau paling primitif di dunia. seiring dengan berjalannya waktu, dan menghilangnya mangsa-mangsa raksasa maka harimau ini berevolusi menjadi lebih kecil dan berubah menjadi harimau Jawa modern yang sayangnya saat ini pun telah dianggap punah, meskipun saya dan beberapa orang lain terutama mas Didiek Raharjo masih percaya bahwa mereka masih belum sepenuhnya punah. semoga harimau Jawa segera kembali dari kepunahan karena mereka bersama dengan harimau Bali sebagai cabang atau variasi harimau Jawa adalah spesies harimau yang sangat unik.

mengenai harimau Sumatera, saya akan membahas pada artikel selanjutnya.